Tahanan Polres Rohil Kabur Lewat Jendela Kamar Mandi

DIGITAL KAMPAR Desember 18, 2025 0

 

Mapolres Rokan Hilir lokasi kejadian pelarian tahanan (Foto: internet)

Pekanbaru,(digitalkampar.com)

Polda Riau membenarkan adanya peristiwa pelarian satu orang tahanan dari ruang Unit I Pidum Satreskrim Polres Rokan Hilir. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 10 Desember 2025, sekitar pukul 10.40 WIB.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto menyampaikan bahwa tahanan yang melarikan diri berinisial H. Tahanan tersebut diketahui tengah menjalani proses hukum dalam perkara pencurian dengan pemberatan.

“Benar, telah terjadi pelarian satu orang tahanan dari Polres Rokan Hilir atas nama Hendri,” ujar Kombes Anom, Kamis (18/12/2025). 

Sebelum kejadian, tahanan H bersama dua tahanan lainnya dibawa dari ruang tahanan Sat Tahti ke Ruang Unit I Pidum Satreskrim Polres Rokan Hilir. Pemindahan tersebut dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan dengan pengawalan personel.

Setibanya di lokasi, para tahanan dimasukkan ke dalam sel sementara. Tak lama kemudian, tahanan H meminta izin kepada petugas untuk menggunakan kamar mandi.

Namun setelah beberapa menit, yang bersangkutan tidak kembali dan tidak merespons panggilan petugas. Petugas kemudian melakukan pengecekan dengan membuka pintu kamar mandi secara paksa.

“Saat itu diketahui yang bersangkutan telah melarikan diri melalui jendela kamar mandi,” terang Kombes Anom. 

Dari lokasi kejadian, petugas menemukan jendela kamar mandi dalam kondisi terbuka.Selain itu, pakaian tahanan juga ditemukan tertinggal di sekitar kamar mandi. 

Saat ini, Polres Rokan Hilir yang dibackup Polda Riau telah melakukan pencarian intensif. Upaya tersebut meliputi penyisiran di sekitar mako hingga wilayah sekitarnya.

“Langkah-langkah kepolisian sudah dilakukan, mulai dari pencarian, pemeriksaan saksi, hingga pendalaman prosedur pengamanan,” tegasnya. Seluruh proses tersebut akan dievaluasi secara menyeluruh.

Polda Riau menegaskan komitmennya menangani kasus ini secara profesional dan transparan. “Setiap kejadian menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat sistem pengamanan ke depan,” pungkas Kombes Anom.