Lahan Lima Hektare di Tapung Kampar Terbakar
Pekanbaru,(digitalkampar.com) -Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (27/6/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Kepala Daops Manggala Agni Kota Pekanbaru, Chaerul Ginting mengatakan kebakaran ini diperkirakan telah menghanguskan lahan seluas 5 hektare.
Jenis kebakaran yang terjadi merupakan kebakaran bawah dan permukaan, dengan tanah gambut sebagai karakteristik utama lokasi terdampak. Vegetasi yang terbakar meliputi semak belukar, tanaman resam, dan akasia.
“Kami menerima laporan awal dari rekan-rekan MPA pada malam hari, dan langsung berkoordinasi untuk pengerahan tim ke lokasi. Kondisi di lapangan cukup sulit karena kebakaran terjadi di lahan gambut dengan vegetasi kering yang mudah terbakar,” kata Ginting, Sabtu (28/6/2025).
Laporan awal mengenai kebakaran ini diterima dari Masyarakat Peduli Api (MPA) setempat sejak malam tadi. Merespons laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni Daops Pekanbaru, TNI, Polri, MPA, serta Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dari perusahaan, langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Kami juga terus memantau perkembangan dan melakukan pendinginan di area yang rawan. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apa pun selama musim kering ini,” jelasnya.
Hingga saat ini, tim masih berupaya keras melakukan pemutusan kepala api guna mencegah perluasan titik kebakaran ke area sekitar. Upaya pemadaman dilakukan secara intensif mengingat jenis tanah gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan secara total.
“Kami sedang berfokus memotong sebaran api agar tidak merambat ke area yang lebih luas. Kondisi di lapangan cukup menantang karena vegetasi kering dan angin yang berubah-ubah,” ujarnya.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar, terutama di musim kemarau seperti sekarang, demi mencegah terulangnya karhutla yang berpotensi merugikan banyak pihak.
Posting Komentar